Geogridadalah produk geosintetik yang terbuat dari material polimer Polyester (PET), Polypropylene atau ‘High Density Polyethylene. Produk ini berfungsi untuk perkuatan timbunan, perkuatan lereng dan perkuatan struktur perkerasan jalan raya, dengan bahan urugan butiran kasar. Pembuatan geogrid antara lain melalui proses penyatuan anyaman rajutan benang dengan kuat-tarik tinggi (tipe PET), penyambungan bahan berbentuk ‘strip’ melalui pemanasan (heat-welded from strips of material), dan dari bahan lembaran (PP/HDPE) dengan proses pelubangan (extruding and punching), yang menjadi lembaran membentuk grid / jaring persegi.
Di pasaran terdapat berbagai jenis geogrid yang ada, namun pada umumnya ada tiga jenis Geogrid yang biasa dipakai yaitu: Geogrid Biaxial PP, Geogrid Uniaxial PP, dan Polyester Geogrid. Mari kita bahas satu persatu mengenai pengertian dari ketiga jenis geogrid tersebut.
Geogrid Biaxial PP adalah Geogrid yang dibentuk secara integral, terbuat dari bahan Polypropylene (PP) berkualitas tinggi yang dihasilkan melalui proses extruding, punching, heating, longitudinal stretching dan transverse stretching. Secara fisik Geogrid jenis ini berbentuk lembaran berlubang seperti jaring, dimana lubang-lubang tersebut berfungsi untuk mengisi dan mengikat material timbunan yang dipakai (gravel, sirtu, tanah, pasir, dll).
Cara kerja Geogrid jenis ini adalah interlocking (mengunci agregat) yang artinya mengunci agregat yang ada di atas Geogrid sehingga lapisan agregat tersebut lebih kaku, dan mudah dilakukan pemadatan. Pada umummnya Geogrid jenis ini memiliki empat ukuran yang dibedakan dari kekuatannya.
Geogrid Uniaxial PP
Geogrid Uniaxial digunakan pada aplikasi perkuatan tanah (soil reinforcement), dinding penahan tanah, lereng curam, stabilisasi lereng dan timbunan diatas tanah lunak. Kebanyakan Geogrid Uniaxial digunakan untuk perkuatan lereng. Geogrid Uniaxial mengandalkan kuat tarik yang tinggi dan kemuluran creep yang rendah, untuk kasus longsoran geogrid ditempatkan pada lapisan tanah, ditimbun dan dipadatkan lapis demi lapis sehingga dapat menjaga menstabilkan tanah dengan mendistribusikannya menjadi kuat tarik.
Geogrid Polyester
Geogrid Polyester (PET) berbentuk persegi mirip seperti Geogrid Biaxial PP tapi lebih lentur, terbuat dari serat polyester berkekuatan tinggi yang ditenun dan dilapisi dengan lapisan polimer pelindung UV maupun bahan kimiawi lainnya. Kekuatan geogrid polyester bisa sangat tinggi mulai dari 20 kN/m hingga 200 kN/m.
Gogrid jenis ini memiliki keunggulan pada harganya yang relatif lebih murah dibandingkan jenis geogrid lainnya, bentuk dan strukturnya yang lebih lentur dan fleksibel, serta memiliki kuat tarik yang tinggi. Pada umummnya Geogrid jenis ini memiliki beberapa ukuran yang dibedakan dari kekuatannya, yaitu mulai dari 30/30 kN, 40/40 kN, 50/50 kN, 100/100 kN, dan 300/300 kN.
Fungsi Umum Geogrid
1. Perkuatan
Geogrid untuk Peningkatan keseluruhan dari kekuatan sistem dicapai dengan memperkuat geosintetik (daya dukung yang baik) di dalam tanah dan/atau sistem sintetis (baik dalam kompresi tetapi kurang dalam ketegangan) untuk memberikan kekuatan yang lebih besar dan juga stabilitas struktural.
Geogrid juga bisa digunakan sebagai perkuatan dalam konstruksi lereng, terutama lereng besar.
2. Stabilisasi
Berikutnya sebagai stabilisasi atau juga dukungan beban, geogrid mengandalkan interlocking sebagai material timbunan. Dengan kestabilan ini akan timbul kemungkinan untuk meningkatkan resistensi di atas tanah dasar.
3. Erosion Control
Fungsi pengendalian erosi adalah untuk melindungi permukaan tanah dan mencegah lepasnya partikel tanah oleh yang disebabkan oleh hujan, air mengalir atau angin.
Geobag Sekarang ini, telah menjadi salah satu alat yang sering dipakai oleh banyak orang, baik publik maupun swasta. Fungsi geobag lainnya digunakan sebagai elemen bantu dalam proses penahanan erosi pantai dan banyak lainnya.
Sebagai alat yang penting dan termasuk dalam kategori geotekstil, geobag diisi dengan tanah dan dijahit sedemikian rupa. Jahitannya biasanya dibuat seperti bantalan untuk menggantikan batu atau struktur pondasi lainnya. Seperti disebutkan di atas, salah satu manfaatnya adalah terciptanya perlindungan pantai, sekarang mari kita bahas geobag itu apa sebenarnya.
Geobag Adalah
Geobag adalah kantong berbahan geotextile yang umumnya diisi pasir atau tanah, sehingga berbentuk seperti bantalan. Penggunaan geobag ini sendiri sering ditemukan pada proyek konstruksi bangunan pelindung pantai atau sungai.
Fungsi utama alat ini adalah sebagai penahan gelombang. Geobag dilengkapi dan dibentuk untuk menahan gelombang yang datang. Dengan cara ini pantai akan lebih terlindungi dari erosi jika Anda menggunakan alat ini.
Selain dapat berfungsi sebagai alat pelindung abrasi dan menahan serpihan gelombang yang datang, tentunya juga memiliki fungsi lain. Geobag berfungsi sebagai penopang tanggul, konstruksi lahan basah, penampung material penimbunan untuk pengemasan.
Kegunaan Geobag sendiri adalah untuk menahan abrasi pantai. Namun selain sebagai alat bantu untuk menahan keausan abrasi di darat, tentunya masih manfaat lain yang bisa digunakan, antara lain:
Sebagai alat retensi material
Sebagai media untuk membagi lahan basah
Sebagai asisten dalam proses pengemasan
Bisa memecahkan ombak
Keunggulan Penggunaan Geobag
Melansir informasi dari beberapa halaman teknik sipil, dijelaskan bahwa geobag memiliki beberapa keunggulan tersendiri dibandingkan dengan opsi material lainnya. Adapun keunggulan tersebut meliputi:
Dapat beradaptasi terhadap kondisi lokasi dan juga perubahan fondasi morfologis.
Dapat menghemat biaya konstruksi dibandingkan dengan penggunaan material konstuksi lainnya.
Mudah diganti jika perhitungan atau perencanaan tidak berhasil.
Dapat diterapkan sebagai sebagai struktur pesisir untuk mengatasi masalah pesisir konvensional.
Dengan penerapan yang benar, geobag dapat memberikan perlawanan terhadap aksi gelombang.
Dilihat dari penggunaan dan fungsi geobag yang kompleks, tentu saja sudah mulai mengerti bahwa intinya geobag ini sangat penting untuk digunakan Terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir, sedang menyelesaikan konstruksi dan memiliki masalah dengan tanah.
Penggunaan geotextile terus berkembang selama beberapa tahun terakhir. Geotextile pada awalnya berasal dari tekstil yang sudah ada yang tersedia di pasaran, seperti karpet dan kain pelapis. Sekarang geotextile telah memodifikasi untuk memberikan peningkatan manfaat bagi konstruksi jalan raya. Meskipun ada dua jenis utama Woven (anyaman) dan Non Woven (bukan tenunan), sering kali masih ada kebingungan mengenai produk mana yang akan digunakan. Kesalahpahaman umum tentang fungsi geotextile woven vs. geotextile non woven seringkali dapat menyebabkan kita kebingungan. Kali ini kita akan membahas secara rinci tentang dua jenis utama geotekstil dan fungsinya.
Woven Geotextile
Geotekstil woven generasi pertama terbuat dari pita celah. Pita celah adalah benang datar yang diekstrusi yang ditenun pada sudut 90 derajat untuk menghasilkan tekstil yang tahan lama. Bahan baku material ini adalah Polypropylene polymer(PP) dan ada juga dari Polyester (PET).
Karena Geotextile jenis ini mempunyai tensile strength (kuat tarik) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Geotextile Non Woven (sekitar 2 kali lipat untuk gramasi atau berat per m2 yang sama), maka Geotextile Woven mempunyai fungsi sebagai bahan stabilisasi tanah dasar (terutama tanah dasar lunak).
Geotextile Non Woven
Geotextile Nonwoven adalah jenis Geotextile yang tidak teranyam, berbentuk seperti karpet kain. Umumnya bahan dasarnya terbuat dari bahan polimer Polyesther (PET) atau Polypropylene (PP). Bentuk fisiknya berbeda dari woven geotextile lebih mirip seperti karpet oleh karena itu banyak yang menyebut geotextile non woven ini sebagai karpet jalan.
Geotextile non woven selain berfungsi sebagai separator timbunan juga berfungsi sebagai lapis perkuatan untuk mencegah bercampurnya tanah dasar dengan agregat timbunan di atasnya.
Pada fungsi separator dan lapis perkuatan, penggunaan produk mampu meningkatkan parameter kuat geser tanah yang menopang struktur bangunan diatasnya.
Geotextile adalah salah satu bahan Geosynthetics (Geosintetik) yang tembus air, yang dapat digunakan sebagai separator, filter, proteksi, dan perkuatan. Bahan dasar pembuatannya adalah Polyesther atau Polyprophilene. Woven dan Non Woven merupakan dua jenis dari geotextile, berikut ini adalah bahan dan penjelasan lengkap dari dua jenis tersebut.
Non Woven, berbentuk seperti karpet dan tidak teranyam, terbuat dari Polimer Polyesther (PET) atau Polypropylene (PP)
Woven, berbentuk seperti terpal dan teranyam, dua kelompok dari woven yaitu High Strength Woven Geotextile dan Low Strength Woven Geotextile.
Penggunaan Geotextile biasanya digunakan dalam bidang konstruksi, Berikut ini merupakan penggunaan Geotextile dalam bidang Konstruksi :
Jalan Kereta Api, sebagai lapisan pemisah untuk mencegah tercampurnya material balas dengan tanah dasar akibat pembebanan dinamis kereta api.
Reklamasi, Sebagai lapisan pemisah antara bahan urugan dan tanah dasar pada pelaksanaan reklamasi
Perkuatan Sisi Lereng, Sebagai penulangan tanah dengan cara berlapis didalam tanah untuk memperoleh konstruksi lereng yang lebih curam
Alat Pengatur Erosi, Sebagai lapisan pemisah pada armour konstruksi rip-rap dan rock bound untuk reklamasi, pada strukturm kelautan dan daerah aliran sungai
Drainase Bawah Tanah, Sebagai filter pada konstruksi drainase bawah tanah yang mempergunakan agregat dengan atau tanpa pipa
Geotextile Pada Struktur Dinding Penahan Tanah, Geotextile digunakan sebagai lapisan tambahan pada lapisan tanah serta sering digunakan untuk mengatasi masalah struktur penahan tanah. Cara ini memberikan peningkatan kemampuan untuk menahan beban yang cukup besar. Sebuah penelitian pernah dilakukan untuk mempelajari seberapa besar peningkatan beban yang bisa ditahan. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan lateral displacement pada struktur penahan tanah tanpa geotextile dan dengan penambahan lapisan geotextile.
Geotextile Pada Penanganan Longsor, Pengaplikasian geotextile salah satunya adalah untuk penanganan longsor. Beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa penanggulangan longsor dengan menggunakan bahan geosintetik atau menggunakan geotextile pada ruas jalan maupun lereng gunung yang landai. Hal ini digunakan sebagai perkuatan timbunan jalan. Fungsinya dalam penanganan longsor adalah sebagai separator, perkuatan tanah dasar, perkuatan lereng maupun perkuatan bahu jalan.
Geotextile Pada Timbunan Tanah, Beberapa fungsi geotextile secara umum yaitu untuk penguatan tanah lunak sendiri, karena geotextile termasuk bahan konstruksi dengan rancangan penggunaan jangka panjang karena kekuatan konstruksinya bisa menahan beban besar. Tidak hanya itu, geotextile juga banyak digunakan sebagai pemisah, filter, pengairan serta banyak juga yang menggunakannya sebagai pelindung. Pada dasarnya, timbunan di atas tanah lunak adalah masalah daya dukung, selain itu stabilitas timbunan kritis pada akhir konstruksi juga sebagai sebuah pertimbangan. Hal ini dikarenakan permeabilitas tanah lunak yang tidak memungkinakan pengaliran pada masa konstruksi. Peran geotextile disini adalah untuk mempertahankan stabilitas hingga tanah lunak terkonsolidasi sampai bisa memikul beban timbunan itu sendiri.
Itu adalah 8 Contoh Penggunaan Geotextile Dalam Bidang Konstruksi jika anda membutuhkan geotextile dengan senang hati kami akan siap membantu. Segera hubungi contact kami atau chat melalui website ini.
Geotextile Woven adalah lembaran Geotextile terbuat dari bahan serat sintetis tenunan dengan tambahan pelindung anti ultra violet yang mempunyai kekuatan tarik yang cukup tinggi, yang dibuat untuk mengatasi masalah untuk perbaikan tanah khususnya yang terkait di bidang teknik sipil secara efisien dan efektif, antara lain untuk mengatasi atau menanggulangi masalah pembuatan jalan dan timbunan pada dasar tanah lunak, tanah rawa.
Karena Geotextile jenis ini mempunyai tensile strength (kuat tarik) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Geotextile Non Woven (sekitar 2 kali lipat untuk gramasi atau berat per m2 yang sama), maka Geotextile Woven mempunyai fungsi sebagai bahan stabilisasi tanah dasar (terutama tanah dasar lunak).
Bahan baku material ini adalah Polypropylene polymer(PP) dan ada juga dari Polyester (PET) yang didukung oleh hasil test dan hasil riset di laboratorium, mengikuti standar ASTM, antara lain : kekuatan tarik, kekuatan terhadap tusukan, sobekan, kemuluran dan juga ketahanan terhadap mico organisme, bakteri, jamur dan bahan-bahan kimia. Material ini dibuat dalam berberapa macam tipe. Pemilihan tipe yang tepat tergantung pada kondisi tanah dasar, fungsi dan beban yang direncanakan
Cara kerja Geotextile Woven hanya mengandalkan tensil strength, sehingga tidak mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah dasar yang lunak atau jelek.
Fungsi
Fungsi Geotextile Woven adalah sebagai bahan stabilisasi tanah dasar (terutama tanah dasar lunak), karena Geotextile jenis ini mempunyai tensile strength (kuat tarik) yang lebih tinggi dibandingkan dengan Geotextile Non Woven (sekitar 2 kali lipat untuk gramasi atau berat per m2 yang sama).
Ada beberapa contoh pengaplikasian yang menggunakan geotextile woven, antara lain seperti : pada pantai, pada lahan, kontruksi jalan, jalur kerata api dll.
Perusahaan kami SJA Perkasa juga menyediakan geotextile sesuai kebutuhan anda, hubungi kami jika anda berminat dengan senang hati admin sales kami akan membantu anda.